Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

untuk mu

Gambar
Untuk mu  '''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' Ada apa dengan mu? Bagaimana engkau jelaskan tentang argument yang terucap olehmu? Sungguh aku tak paham maksud mu... Tentang Cinta? Dan memutuskan hubungan? Ada apa dengan pemikiran? Aku yang salah atau karena waktu tak tepat untuk aku mengetahuinya.. Dimensi pemikiran yang berbeda dan pemikiran yang tak serupa. Kita semua sama.. ingin mencinta yang di damba... yang berlatar ego dan ambisi pemikirannya masing-masing.... Ayolah... bagaimana dengan mu? Maukah mencoba berbuat hal yang baru ? Setidaknya untuk hidupmu.. untuk hidupku.. dan untuk hidup kita.... Kita tidak bisa mengatakan bila kita sama.. Jelas bahwa kita semua berbeda. Untuk apa be

Analisis karya seni pada kajian sintaktik, semantik, dan pragmatik karya lukis Rembrant

Gambar
pada tulisan kali ini ane mau menganalisis karya seni oleh karya rembrant van rijn hermanszoon.  oke deh langsung je ya.. :D  cekidot :D Tentang Seniman Nama                            : Rembrant Van Rijn Harmenszoon Terkenal sebagai           : seniman art paintings Asal Negara                 : Amsterdam Belanda Lahir                             : 15 juli 1606    Karya 1 Die Meeste Ende Di Naetuereelste Beweechgelicheijt (Pergerakan Yang Terhebat Dan Alami) Kajian Sintaktik Seperti pada kajian sintaktik, bahwa sintaktik lebih mengarah pada sebuah susunan dari karya. Pada lukisan pergerakan yang terhebat dan alami ini, membentuk susunan unsurnya seperti sebuah mata anak panah. Karya tersebut mengambil bentuk manusia. Unsure terang gelap lebih ditekankan pada 3 orang saja, yang lebih terkena pencahayaan. Karya tersebut termasuk karya yg simetris. Karena apabila ditarik garis lurus dari karya tersebut maka sisi kanan

puisi dalam diam

Gambar
Dalam Diam Ku Rindu..? Haruskah ku bawa dalam doa ku? Namun siapa dia? Kata ini tak mampu diungkap Dengan janji terdahulu.. akan kah kau akan datang dan meminangku? Ya.. aku pikir itu terlalu jauh Khayalan yang tergambar dalam diam ku, disaat terduduk sendiri. Mungkin terjadi.. dan mungkin saja tidak..! Lihat.. dedaunan yang kering disekitarku Mereka menari bersama anginku. Ya... tenang.... Dibawah pohon kecil yang rindang ini mataku terpejam sesaat.. untuk mengingat kembali hal apa yang telah terjadi.. Dibawah pohon rindang ini, bersama dengan angin ku.. Ku parkirkan Midi motorku. Sebagai sandaranku.. karena   ku tak memiliki teman disini.. Hanya jalan lurus yang dipinggirnya berjajar pohon-pohon hutan rindang yang besar Mungkin saja saat itu akan tiba Dan   mungkin aku akan menantinya Bangau hitam ku