contoh makalah tupoksi manajer (tugas pokok dan fungsi manager)
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkatRahmatdan Karunianya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan Tugas pembuatan makalahtentang “Tupoksi Manager” Fakultas BahasadanSeniUniversitasNegeri Medan.
Dalam Penyusunan makalah ini, kami mendapatkan kesulitan yang
dihadapi , namun berkat Rahmat dan Hidayah Tuhan yang Maha Esa disertai usaha
bantuan motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga kesulitan dapat
teratasi.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk mendukung dan
berperan serta dalam menyelesaikan makalahtentang “ Tupoksi Manager” FakultasBahasa Dan Seni. Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tuhan Yang MahaEsa.
Demikianlah laporan ini kami perbuat semoga
bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Medan, September 2016
Hormat kami
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………………………………………i
Daftar
Isi…………………………………………………………………….………………………………………………………………ii
BAB I (PENDAHULUAN)
Latarbelakang……………………………………………….……………………………………………………………..1
Rumusanmasalah………………………….…………………………………………………………………………….4
Tujuanpenulisan………………………………………………………………………………………………………….4
Manfaatpenulisan……………………………………….………………………………………………………………4
BAB II (PEMBAHASAN)
PengertianTupoksi……………………………………………………………………………………………………….5
Pengertian
manager…………………………………………………………………………………………………….7
Keterampilan
manager…………………………………………………………………………………………………8
Etika
manager…………………………………………………………………………………………………………….10
Fungsi
manager…………………………………………………………………………………………………………..14
BAB III (PENUTUP)
Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………….18
Saran……………………………………………………………………………………………………………………………18
Daftarpustaka………………………………………………………………………………………………………………………….19
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri dunia bisnis
dalam era global ini dihadapkan pada proses perubahan yang begitu cepat dan
rumit. untuk itu kebutuhan akan perubahan yang dinamis dalam berbagai hal
seperti visi, misi, tujuan dan sistem berpikir menjadi hal pokok yang harus
dimiliki perusahaan. dalam konteks organisasi belajar, setiap individu
organisasi bisnis harus memiliki komitmen dan kapasitas untuk belajar pada
setiap tingkat apapun dalam perusahaannya. dengan kata lain setiap pekerjaan
harus mengandung unsur pembelajaran yang semakin aktif.
Sebagai manager, dia bersama
karyawan seharusnya terdorong untuk selalu melakukan kajian dengan menghasilkan
gagasan-gagasan baru dan mengkontribusikannya pada perusahaan. sikap manager
yang mungkin selama ini begitu toleran terhadap setiap kesalahan karyawan
manager patut diubah. manager harus mengambil posisi untuk mencegah terjadinya
resiko besar dari suatu kesalahan kerja. memang suatu ke berhasilan biasanya
didasarkan pada kegagalan yang pernah dialaminya. namun manager harus
mengevaluasi setiap kegagalan dan melakukan evaluasi diri.
Fungsi manager adalah lebih sebagai
peneliti dan sekaligus perancang ketimbang hanya sebagai penyelia. dalam hal
ini manager harus mendorong para karyawan untuk menciptakan gagasan baru,
sekecil apapun, dan mengkomunikasikan gagasan-gagasan tersebut ke karyawan
lain. selain itu hendaknya manager mendorong karyawan untuk mengerti
keseluruhan pekerjaan dan permasalahannya, membangun visi kolektif dan bekerja
bersama mencapai tujuan perusahaan.
Kecendrungan manager dan pemimpin
agar dapat mengemukanya isu kepemimpinan dipicu oleh dunia perusahaan yang
sebagian besar tidak lagi menggunakan prinsip manajemen memerintah dan
mengontrol. mereka sadar bahwa bila manager “tradisional” memerintah seseorang
untuk melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan, maka seorang pemimpin
adalah orang yang membuat orang lain melakukan apa yang seharusnya mereka
lakukan dan bahkan lebih dengan sedikit petunjuk dan tingkat efisiensi yang
lebih tinggi.
Manajemen dan kepemimpinan sangat
berbeda, tapi berkaitan. tugas manager lebih spesifik daripada seorang
pemimpin. kecakapan manajemen, seperti perencanaan dan pendelegasian, lebih
konkret jika dibandingkan dengan kecakapan kepemimpinan yang lebih abstrak.
seorang pemimpin lebih mengandalkan pengaruh, inspirasi (ilham), dan kerja sama
daripada petunjuk, kebijaksanaan dan prosedur. kendati demikian, kedua
kecakapan tersebut saling melengkapi.
Kecakapan manajemen dan kepemimpinan
sama-sama diperlukan untuk mendorong efektivitas manager dan karyawan.
misalnya, penetapan tujuan (kecakapan manajemen) berkaitan dengan kecakapan
berbagi visi (kepemimpinan). jika seorang pemimpin bisa berbagi visi yang
menggiurkan tentang apa yang dapat dicapai organisasi dan bisa menetapkan
tujuan dan menjabarkan tugas-tugas yang bisa menggerakkan semua orang ke arah
visi itu, maka semua orang akan berprestasi lebih baik. tidak setiap pemimpin
adalah manager yang baik, begitu juga tidak setiap manager adalah pemimpin yang
baik. akan tetapi eksekutif terbaik menguasai kedua kecakapan manajemen dan
kepemimpinan.
Manajemen adalah sebagian dari seni
dan ilmu untuk mendapatkan sesuatu dengan bantuan orang lain melalui
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Apa itu seni? seni adalah sesuatu diluar bidang
keilmuan, yang dimiliki oleh masing-masing individu. seni itu abstrak, seperti
dalam manajemen setiap orang yang menjadi manager harus juga menjadi seniman,
apa itu seniman manajemen?seniman dalam manajemen adalah orang yang mampu
membawa dirinya selaras dengan tugas dan tanggung jawabnya, dan dalam
berhadapan dengan orang lain dia dapat bersikap yang sesuai sehingga
orang-orang disekitarnya dapat nyaman dan termotivasi jika berada didekatnya.
bagaimana mempelajarinya?seni manajemen dipelajari melalui kehidupan
sehari-hari, bagaimana kita mengambil setiap manfaat yang terkandung dalam
suatu peristiwa dalam hidup, sehingga kita tahu bagaimana harus memecahkan
persoalan tidak hanya dengan cara teknis tapi juga dengan perasaan.feeling.
jadi manager harus punya feeling yang kuat, karena ilmu sendiri sangat rentan
dengan perubahan lingkungan. manager juga seorang ilmuwan, dia harus paham
masalah-masalah teknis dalam perusahaan. bagaimana akuntansi perusahaan
berjalan, bagaimana keadaan keuangan perusahaan, bagaimana menyusun strategi
perusahaan, tentu semua itu juga membutuhkan ilmu. seni dan ilmu tak bisa di
pisahkan dalam kehidupan seorang manager. manager yang sukses pastilah juga
seorang seniman dan juga ilmuwan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang
diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
- Pengertian tupoksi
- Pengertian dari manager
- Seperti apa tugas dan tanggungjawab manager
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas,
maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
- Menjelaskan tentang pengertian tupoksi
- Menjelaskan tentang pengertian dari manager
- Mendeskripsikan tugas dan tanggungjawab manager
D. Manfaat Penulisan
Berdasarkan tujuan dari penulisan
makalah ini, manfaat penulisannya adalah sebagai berikut, diantaranya :
- Mengetahui tentang pengertian dari tupoksi
- Mengetahui tentang pengertian dari manager
- Mengetahui dan mempunyai gambaran tentang tugas dan tanggungjawab manager
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tupoksi
Tupoksi
adalah singkatan dari kata Tugas, Pokok
dan Fungsi. Istilah Tugas, Pokok dan Fungsi apabila disingkat
yaitu menjadi Tupoksi. Akronim Tupoksi (Tugas, Pokok dan Fungsi)
merupakan singkatan/akronim tidak resmi dalam Bahasa Indonesia.
Konsep Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas Pokok dan Fungsi secara umum merupakan hal-hal yang
harus bahkan wajib dikerjakan oleh seorang anggota organisasi atau pegawai
dalam suatu instansi secara rutin sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya
untuk menyelesaikan program kerja yang telah dibuat berdasarkan tujuan, visi
dan misi suatu organisasi. Setiap pegawai seharusnya melaksanakan kegiatan yang
lebih rinci yang dilaksanakan secara jelas dan dalam setiap bagian atau unit.
Rincian tugas-tugas tersebut digolongkan kedalam satuan praktis dan konkrit
sesuai dengan kemampuan dan tuntutan masyarakat. Tugas Pokok dan fungsi
(TUPOKSI) merupakan suatu kesatuan yang saling terkait antara Tugas Pokok dan
Fungsi . Dalam Peraturan Perundang-undanganpun sering disebutkan bahwa suatu
organisasi menyelenggarakan fungsi-fungsi dalam rangka melaksanakan sebuah
tugas pokok.
Tugas Pokok
Tugas
pokok dimana pengertian tugas itu sendiri telah dijelaskan sebelumnya adalah suatu kewajiban yang harus
dikerjakan, pekerjaan yang merupakan tanggung jawab, perintah untuk berbuat
atau melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan.
Adapun
definisi tugas menurut para ahli, yaitu
Dale
Yoder dalam moekijat (1998:9),
“The
Term Task is frequently used to describe one portion or element in a
job”(Tugas
digunakan untuk mengembangkan satu bagian atau satu unsur dalam suatu jabatan)
.
Sementara Stone dalam Moekijat (1998:10), mengemukakan bahwa
“A
task is a specific work activity carried out to achieve a specific purpose”
(Suatu
tugas merupakan suatu kegiatan pekerjaan khusus yang dilakukan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu)
Berdasarkan definisi tugas di atas, dapat kita simpulkan
bahwa tugas pokok adalah kesatuan pekerjaan atau kegiatan yang paling utama dan
rutin dilakukan oleh para pegawai dalam sebuah organisasi yang memberikan
gambaran tentang ruang lingkup atau kompleksitas jabatan atau organisasi demi
mencapai tujuan tertentu.
Fungsi
Pengertian
fungsi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia merupakan
kegunaan
suatu hal, daya guna serta pekerjaan yang
dilakukan.
Berdasarkan pengertian masing-masing dari kata tugas pokok
dan fungsi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa definisi tugas pokok dan
fungsi (TUPOKSI) tersebut adalah kesatuan pekerjaan atau kegiatan yang
dilaksanakan oleh para pegawai yang memiliki aspek khusus serta saling
berkaitan satu sama lain menurut sifat atau pelaksanaannya untuk mencapai
tujuan tertentu dalam sebuah organisasi.
B. Pengertian Manager
Manager adalah seseorang yang
bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka
guna mencapai sasaran organisasi, seorang yang karena pengalaman, pengetahuan,
dan keterampilannya diakui oleh organisasi utk memimpin, mengatur, mengelola,
mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam rangka mencapai
tujuan.
Manager terbagi menjadi dua bagian
yaitu manager fungsional (functional manager) dan manager umum (general manager
)
a.
Manager
fungsional / Functional Manager
Manager fungsional adalah manager yang memiliki tanggung
jawab pada satu bagian fungsional perusahaan atau organisasi saja dan tidak
ikut campur pekerjaan fungsional pada bagian lain. contohnya adalah seperti
manager keuangan, manager pemasaran, manager akuntansi, manager operasional,
manager hrd, dan banyak lagi contoh lainnya.
b.
Manager
umum / General Manager
Manager umum adalah manager yang memiliki tanggung jawab
seluruh bagian / fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi. manager umum
memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau
seluruh manager fungsional. pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup
diperlukan satu orang manager umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi
yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manager umum yang
bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda
C. Tingkatan Manager
Pada organisasi berstruktur
tradisional, manager sering dikelompokan menjadi manager puncak, manager
tingkat menengah, dan manager lini pertama
1.
Manejemen
lini pertama (first-line management)
Dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan
manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan
non-managerial yang terlibat dalam proses produksi. mereka sering disebut
penyelia (supervisor), manager shift, manager area, manager kantor, manager
departemen, atau mandor (foreman).
2.
Manajemen
tingkat menengah (middle management)
Mencakup semua manajemen yang berada di antara manager lini
pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya.
jabatan yang termasuk manager menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin
proyek, manager pabrik, atau manager divisi.
3.
Manajemen
puncak (top management)
Dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas
merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan
jalannya perusahaan. contoh top manajemen adalah ceo (chief executive officer),
cio (chief information officer), dan cfo (chief financial officer).
Meskipun demikian, tidak semua
organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida
tradisional ini. misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana,
dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah,
berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan
pekerjaan.
D. Keterampilan Manager
Robert l. katz pada tahun 1970-an
mengemukakan bahwa setiap manager membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.
ketiga keterampilan tersebut adalah:
a.
Keterampilan
Konseptual (Conceptional Skill)
Manager tingkat atas (top manager) harus memiliki
keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi
suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. proses
penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut
sebagai proses perencanaan atau planning. oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
b.
Keterampilan
Berhubungan dengan Orang Lain (Humanity Skill)
Selain kemampuan konsepsional, manager juga perlu dilengkapi
dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang
lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. komunikasi yang persuasif
harus selalu diciptakan oleh manager terhadap bawahan yang dipimpinnya. dengan
komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan
merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.
c.
Keterampilan
Teknis (Technical Skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manager
pada tingkat yang lebih rendah. keterampilan teknis ini merupakan kemampuan
untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program
komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di
atas, ricky w. griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki
manager, yaitu:
1.
Keterampilan
manajemen waktu.
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang
manager untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. griffin
mengajukan contoh kasus lew frankfort dari coach. pada tahun 2004, sebagai
manager, frankfort digaji $2.000.000 per tahun. jika diasumsikan bahwa ia
bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji
frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. dari sana
dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan
perusahaan. kebanyakan manager, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil
dari frankfort. namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset
berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi
produktivitas perusahaan.
2.
Keterampilan
membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan
menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. kemampuan membuat keputusan adalah
yang paling utama bagi seorang manager, terutama bagi kelompok manager atas
(top manager). griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan.
pertama, seorang manager harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai
alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. kedua, manager harus
mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang
dianggap paling baik. dan terakhir, manager harus mengimplementasikan
alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap
berada di jalur yang benar.
E. Etika Manager
Ricky w. griffin dalam bukunya yang
berjudul business mengklasifikasikan etika managerial ke dalam tiga kategori:
1.
Perilaku
terhadap karyawan
Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi
upah dan kerja, serta ruang pribadi dan penghormatan. pedoman etis dan hukum
mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya
pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. perilaku yang secara umum dianggap
tidak etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu
pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran takut kehilangan pekerjaannya.
2.
Perilaku
terhadap organisasi
Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja
dengan organisasinya. masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang
kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan. masalah kejujuran yang sering
terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik
perusahaan. konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan
tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya. misalnya,
menerima suap sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan dengan
kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada
pihak lain.
3.
Perilaku
terhadap agen ekonomi lainnya
Seorang manager juga harus menjalankan etika ketika
berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain seperti pelanggan, pesaing, pemegang
saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.
F. Peran Manager
Henry mintzberg, seorang ahli riset
ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh
manager di tempat kerjanya. ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke
dalam tiga kelompok, yaitu:
1.
Peran
antarpribadi merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang
bersifat seremonial dan simbolis. peran ini meliputi peran sebagai figur untuk
anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2.
Peran informasional
meliputi peran manager sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran
sebagai juru bicara
3.
Peran
pengambilan keputusan yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai
seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manager adalah berinteraksi dengan orang lain.
mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manager adalah berinteraksi dengan orang lain.
G.
Tugas
Manager
Dirumuskan secara singkat
tugas-tugas seorang manager adalah :
1.
Memimpin
organisasi
2.
Mengatur
organisasi
3.
Mengendalikan
organisasi
4.
Mengembangkan
organisasi
5.
Mengatasi
berbagai masalah yg terjadi dlm organisasi
6.
Menumbuhkan
kepercayaan
7.
Meningkatkan
rasa tanggungjawab
8.
Mengawasi/mengendalikan
kegiatan organisasi
9.
Melakukan
evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan
10. Menggali dan mengembangkan potensi
sumber daya.
Di Bawah ini dijabarkan berbagai
detail tugas-tugas khas seorang manager pengembangan organisasi, yang biasanya
dicantumkan saat pembuatan deskripsi tugas (job description) yang bersangkutan,
tugas-tugas seorang manager yaitu :
1.
Merencanakan,
mengembangkan dan mengimplementasikan strategi pengembangan organisasi
(mencakup bidang-bidang tertentu yang relevan dengan struktur organisasi dan
lainnya)
2.
Menetapkan
dan memelihara sistem yang sesuai untuk mengukur aspek-aspek penting kinerja
organisasi
3.
Memonitor,
mengukur dan melaporkan tentang rencana-rencana pengembangan organisasi dan
pencapaiannya di dalam bentuk-bentuk / format dan rentang waktu yang telah
disetujui
4.
Melakukan
pengaturan kerja bawahan langsung (yang melakukan direct report kepadanya)
5.
Mengelola
dan mengendalikan pembelanjaan per departemen sesuai anggaran-anggaran yang
sudah disetujui
6.
Bertindak
sebagai penghubung (liaison) dengan para manager functional / manager
department yang lain agar memahami semua aspek-aspek penting dalam pengembangan
organisasi, dan untuk memastikan mereka telah mendapatkan informasi yang tepat
dan mencukupi tentang sasaran, tujuan / obyektif dan pencapaian-pencapaian dari
pengembangan organisasi,
7.
Memelihara
kesadaran dan pengetahuan tentang teori pengembangan organisasi yang up to date
/ sesuai zaman dan metoda-metodanya serta menyediakan penafsiran yang pantas
kepada para direktur, para manager dan staf di dalam organisasi
8.
Memastikan
setiap aktivitas mempunyai benang merah serta terintegrasikan dengan
persyaratan-persyaratan organisasi (organizational requirements) untuk
bidang-bidang manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, syarat-syarat
hukum, kebijakan-kebijakan dan tugas umum kepedulian lingkungan.
Tugas menajer adalah sebagai
pemegang tampuk kepemimpinan dalam suatu perusahaan yang mampu menumbuhkan,
memelihara dan mengembangkan usaha dan iklim yang kondusif di dalam kehidupan
organisasional. Meningkatkan proditivitas kerja karyawan/pegawai dengan
memberikan contoh ataupun sebuah arahan yg baik serta mempunyai gaya yang
produktif seperti :
1.
Gaya yang
efektif, gaya yang efektif terdiri atas empat jenis, yaitu :
a.
Eksekutif.
Gaya ini mempunyai perhatian yang banyak terhadap tugas-tugas pekerjaan dan
hubungan kerja. Manager seperti ini berfungsi sebagai motivator yang baik dan
mau menetapkan produktivitas yang tinggi.
b.
Pencinta
pengembangan (developer). Pada gaya ini lebih mempunyai perhatian yang penuh
terhadap hubungan kerja, sedangkan perhatian terhadap tugas-tugas pekerjaan
adalah minim.
c.
Otokratis
yang baik. Gaya kepemimpinan ini menekankan perhatian yang maksimum terhadap
pekerjaan (tugas-tugas) dan perhatian terhadap hubungan kerja yang minimum
sekali, tetapi tetap berusaha agar menjaga perasaan bawahannya.
2.
Gaya yang
tidak efektif adalah sebagai berikut :
a.
Pencinta
kompromi (compromiser). Gaya kompromi ini menitikberatkan perhatian
kepada tugas dan hubungan kerja berdasarkan situasi yang kompromi.
b.
Missionari yaitu manager seperti ini menilai
keharmonisan sebagai suatu tujuan, dalam arti memberikan perhatian yang besar
dan maksimum pada orang-orang dan hubungan kerja tetapi sedikit perhatian
terhadap tugas dan perilaku yang tidak sesuai.
c.
Otokrat yaitu pemimpin tipe seperti ini memberikan
perhatian yang banyak terhadap tugas dan sedikit perhatian terhadap hubungan
kerja dengan perilaku yang tidak sesuai.
d.
Lari dari
tugas (deserter) yaitu manager yang memiliki gaya kepemipinan seperti ini sama
sekali tidak memberikan perhatian, baik kepada tugas maupun hubung kerja.
H. Fungsi Manager
Manager bertugas untuk menjalankan
fungsi-fungsi managerial dalam suatu instansi atau organisasi. fungsi-fungsi
managerial :
1.
Fungsi
perencanaan (planning) dari suatu kebijakan yang akan diambil perusahaan serta
memprediksikan hasil yang akan didapatkan dari tindakan yang akan diambil tsb.
2.
Fungsi
pengaturan (organizing), yaitu mengatur, membentuk, mendelegasikan dan
menerapkan jalur suatu wewenang/tanggungjawab dan sistem komunikasi, serta
mengoordinir kerja setiap anggota organisasi/instansi.
3.
Fungsi
pengawasan (controlling), yaitu mencakup persiapan atau standar kualitas dan
kuantitas hasil kerja, baik dalam bentuk produk ataupun jasa yg diberikan pada
perusahaan dalam rangka memberikan pencapaian tujuan perusahaan.
4.
Fungsi
kepemimpinan (leading) yang membuat oranglain melakukan pekerjaan, mendorong,
memotivasi serta menciptakan iklim pekerjaan yang baik.
5.
Fungsi
evaluating, yaitu menganalisa hasil dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan
melalui analisis SWOT.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa tugas dan tanggungjawab manager dalam suatu organisasi itu
diantaranya:
1.
Memimpin
organisasi
2.
Mengatur
organisasi
3.
Mengendalikan
organisasi
4.
Mengembangkan
organisasi
5.
Mengatasi
berbagai masalah yg terjadi dlm organisasi
6.
Menumbuhkan
kepercayaan
7.
Meningkatkan
rasa tanggungjawab
8.
Mengawasi/mengendalikan
kegiatan organisasi
9.
Melakukan
evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan
10. Menggali dan mengembangkan potensi
sumber daya.
Selain itu seorang manajer juga
diharapkan bisa menjadi teman sekaligus sebagai orang tua dalam organisasi
sehingga dengan keadaan seperti itu perkembangan organisasi bisa diciptakan
dengan baik dan dapat mewujudkan apa yang menjadi visi dan misi dalam
organisasinya.
B.
Saran
Demikianlah penulisan makalah kami,
apabila masih terdapat kesalahan atau kekurangan dalam pembahasan makalah kami
ini, terutamanya kami ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya dan juga kami
harapkan teguran yang sehat sekiranya dapat membangun dalam perbaikan pembuatan
makalah kami ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Griffin, R.
2006
|
Business,
8th Edition. NJ:
Prentice Hall
|
Robbins, Stephen dan Mary coulter.
2007
|
Management,
8th Edition. NJ:
Prentice Hall
|
M.
Herujito, Yayat.
2006.
|
Dasar-dasar
Manajemen,
Jakarta: PT. Grasindo.
|
K.
Rampersad. Hubert,
2006
|
Total
Performance Scorecard.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
|
A. Judge. Timothy dan Stephen P.
Robbins.
2008
|
Prilaku
Organisasi, Edisi 12.
Jakarta: Salemba Empat
|
Yayasan Obor Indonesia,
2004
|
Metode
Penelitian Keperpustakaan.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
|
Santana, Septiawan,
2007
|
|
Peran
manajer, Diakses
tanggal 17 Desember 2011
|
|
Tugas
dan wewenang manajer, Diakses
tanggal 17 Desember 2011
|
Komentar