Air Tuhan ku

DENGAH WAJAH KE AWANKU

Pagi ku disambut dengan dinginnya air Tuhan...
Dengah wajahku  keatas yang turut menyambut awan ku... 
Setiap tetesnya lembut membasahi pipi dan sekujur tubuhku.
Sungguh anugrah yang luar biasa.
Dalam diamku menunggu pakaian kuyup menjadi kering, 
Aku teringat perkataanmu. Wahai saudara ku, 
Saudara yang mencoba mengambil hatiku dari pemilik hati yang sesungguhnya, yaitu Tuhanku.
Pernahkah kau merasa diselimuti oleh keraguan?
Dan taukah kau, bahwa tak ada satu hal pun yang terwujud dari sebuah keraguan...
Mungkin kau juga tau itu.
Andai kita bisa terbang bebas  sebebas kawanan burung yang bersama
Itulah yang selama ini kita impikan, namun pemikiran menjadi ambang batas.
Meskipun langkah yang kita tempuh tidaklah pasti, 
Tetaplah melangkah ikuti naluri dan jangan menyerah.
Sekarang kita bersama berlari menuju arah yang jauh lebih baik.
Bahkan segala bentuk KETIDAKPASTIAN pun akan kita lampaui
Agar bisa menjadi diri kita yang kita bayangkan terdahulu
Suatu hari nanti akan ku lukis halaman selanjutnya, 
Akan ku sebut “ DIRIMU” sebagai “HARAPAN”
Sama seperti lembar halaman milik kita waktu itu
Disaat kita bertemu
Bisakah kuanggap ini sebagai sebuah keajaiban?
Maafkan aku, bila aku belum memberikan jawaban kepadamu..

Dwi.S 
Rabu, 9 mei 18
11.37


Komentar

Postingan populer dari blog ini

perbedaan sket dengan sketsa

Pengertian seni grafis, hakikat, dan ruang lingkup seni grafis

seni rupa monumental Mesir