hijrah katanya



Demi apa?

kata orang...
Cinta merupakan kekuatan yang mampu mengubah duri menjadi mawar, mengubah sedih menjadi riang, mengubah amarah menjadi ramah, dan apa pun itu..
namun cinta pula mampu menghasilkan hal sebaliknya, yang mampu mengubah mawar menjadi duri,
Semua  terjadi apabila rasa itu terdapat didalam hati yang bersifat labil, bagai bulu yang terombang ambing di dalam angin yang berputar.
Bisakah engkau membayangkanya, wahai lelaki yg mencoba mendekatiku...?
kita Saling tau, bahwa
Ada cinta yang tulus penuh kerelaan, sedang ada pula cinta yang penuh racun duri yang berlandaskan hawa nafsu.
Wahai lelaki yang kukagumi, jujur di awal aku mengagumimu
Karena iman mu terhadap Tuhanmu. 
Engkau terlihat menawan bukan karena banyaknya pengagummu seperti yang engkau ceritakan pada ku.
Tapi karena sikapmu yang suka menolong dan kepribadianmu yang baik.
Wahai lelaki yang ku kagumi yang memiliki iman dihati.
Bagaimanakah aku bisa mempercayaimu dengan setiap kata-kata indah
Yang telah engkau lontarkan kepadaku?
Bagaimana aku bisa mempercayai itu??? Sedang kau juga yang selalu membuat ku, untuk mencintaimu hanya sekedarnya saja.
Tak perlu aku katakan, karena ku tau kau telah memahaminya.  
Lalu jika aku bertanya padamu....
Demi apa???
Demi apa kau mencintai ku?
Kau pernah mengatakan ini pada ku “bahwa kau mencintaiku karena Allah”
Jika benar,
Apakah kau berani?
Apakah engkau berani untuk tidak bersama ku seperti yang sedekat ini?
Jika kau benar
Apakah engkau berani agar kita mencoba untuk saling memantaskan diri kita masing-masing...???
Bukan berniat untuk menjauhi mu..... bukan berniat untuk mengujimu....!!!!             tapi aku ingin memastikan kebenaran kata-kata yang telah engkau ucapkan kepada ku.     
 Apakah benar,  bahwa Demi Allah engkau mengasihiku?
Apakah benar bahwa Demi Allah engkau menyayangiku?
Sebelumnya aku pernah mengatakannya pada mu, bahwa aku menyukai hal yang biasa sekedarnya. Untuk meletakkan rasa suka hanya sekedarnya saja. Karena hal dalam suatu hubungan yang berlebihan itu mampu merubah mawar menjadi duri,
Mampu merubah cinta yang tulus penuh kerelaan, menjadi cinta yang penuh racun duri yang berlandaskan hawa nafsu.
Jika benar yang engkau ucapkan,
Bahwa demi Allah engkau mengasihiku, aku akan dengan senang hati untuk berta’arufan denganmu.
Apakah engkau mengerti dengan kata-kata yang telah aku keluarkan ini?
Sekali lagi ku tegaskan dan ku tanyakan?
Apakah engkau berani untuk tidak bersama ku seperti yang sedekat ini?
Kembali seperti dulu di awal kita belum saling mengenal.
Dan memfokuskan pendidikan yang sedang kita rintis untuk membahagiakan kedua orang tua kita....
Sekali lagi aku Tanyakan kepadamu..
Apakah engkau berani untuk tidak bersama ku seperti yang sedekat ini?

Medan, 2 Mei 2017
16:01 pm
Dwi,S

Komentar

Postingan populer dari blog ini

perbedaan sket dengan sketsa

Pengertian seni grafis, hakikat, dan ruang lingkup seni grafis

seni rupa monumental Mesir