huruf sebagai perangkat komunikasi visual
PENDAHULUAN
Huruf
sebagai perangkat komunikasi visual
Salah satu aktivitas yang sangat penting dalam
kehidupan manusia adalah berkomunikasi, baik itu dalam melakaukan kegiatan
belajar, bekerja maupun bermain. Secara tidak sadar dalam kehidupan sehari-hari
kita merupakan partisipan dan kegiatan berkomunikasi, baik kepada sipengirim
pesan maupun si penerima pesan. Pengalaman visual dan referensi yang dimiliki
oleh sipenglihat. Penggunaan bahasa tulis yang baik dan tepat dapat mengurangi
atau bahkan menghindari terjadinya distorsi dalam berkomunikasi. Bertahun-tahun, bahasa tulis sebagai perangkat / symbol
merupakan perangkat komunikasi yang cukup efektif untuk digunakan.
Huruf
merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar
dalam membangun sebuah kata atau kalimat. Rangkaian huruf dalam suatu kata atau
kalimat tidak saja dapat memberikan makna pada suatu objek / gagasan, tapi juga
bisa menyuarakan citra / kesan secara visual. Pengetahuan mengenai huruf dapat dipelajari dalam sebuah disiplin seni
yang disebut tipografi.
a. Evolusi Bahasa Tulis
Bahasa
tulis merupakan salah satu indikator yang membedakan antara masa awal sejarah
dan prasejarah.
Perkembangan bahasa tulis bermula sejak sebelum Masehi,
di mana awalnya manusia menggunakan gambar
untuk berkomunikasi. Bangsa Afrika dan Eropa mengawalinya pada tahun 3500-4000 sebelum Masehi dengan
membuat lukisan
di dinding gua. Namun ini bukan saja awal
dari lahirnya sebuah media penting seni visual, namun juga merupakan awal
munculnya media verbal pada system komunikasi dalam peradaban manusia. Pada
masa itu gambar maupun lukisan dijadikan sebagai salah satu sarana utama dalam
suatu komunikasi, baik sebagai media untuk mentransmisikan informasi maupun
kagiatan untuk kegiatan ritual.
Perkembangan
cara berkomunikasi melalui tanda dan gambar berkembang terus. Sekitar tahun 3100 SM, bangsa Mesir
menggunakan piktogram sebagai simbol-simbol yang menggambarkan sebuah
objek. Komunikasi dengan menggunakan gambar berkembang dari piktogram
hingga ideograf, berupa simbol-simbol yang merepresentasikan gagasan
yang lebih kompleks serta konsep abstrak yang lain.
Tahun 1300 SM, Sistem
alphabet Phoenician pertama kali diperkenalkan. Sistem alphabet ini
kemudian disebut sebagai Phonograph (bahasa tulis yang dapat
dibunyikan dan memiliki arti).
Manusia
telah mengupayakan berbagai cara terbaik untuk dapat berkomunikasi lewat
tulisan, melalui penggunaan berbagai perangkat dan media. Sejak masa
prasejarah, lukisan dinding di gua ditorehkan dengan arang dan piktogram dibuat
di atas kepingan tanah liat, hingga bangsa Mesir akhirnya menemukan
kertas yang terbuat dari tanaman papyrus. Bangsa Cina memberi kontribusi
yang penting dicatat yaitu pada tahun 105, dengan hadirnya Ts’ai Lun seorang ahli
pembuat kertas. Sebelumnya mereka menulis di atas selembar katun dengan
menggunakan pena bambu, baru pada abad ke 7 bangsa Cina menemukan teknik
cetak timbul dengan menggunakan tinta.
b. Perkembangan perangkat
dan Media
Manusia telah mengupayakan berbagai cara terbaik untuk
dapat berkomunikasi lewat tulisan, melalui penggunaan berbagai perangkat dan
media. Sejak masa prasejarah, lukisan dinding di goa ditorehkan dengan arang,
dan picthograph dibuat diatas kepingan tanah liat, hingga bangsa mesir akhirnya
menemukan kertas yang terbuat dari tanaman papyrus. Bangsa cina
memberkontribusi yang penting dicatat yaitu, pada tahun 105, dengan hadirnya
Ts’ai Lun, seorang ahli pembuat kertas. Sebelum mereka menulis diatas selembar
kayu dengan menggunakan pena bambu, kemudian pada abad ke 7 bangsa cina
menemukan teknik cetak timbul dengan menggunakan tinta. Ketika perguruan tinggi
pertama kali berdiri di eropa pada awal melinium kedua, buku menjadi tuntutan
yang sangat tinggi. Sedangkan teknologi cetak belum ditemukan, sehingga harus
disalin dengan menggunakan tangan dengan kurun waktu berbulan-bulan.
Analisis
Bentuk Huruf
Langkah awal
untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf.
- Anatomi huruf
Gabungan seluruh komponen dari suatu huruf merupakan
identifikasi visual yang dapat membedakan antar huruf yang satu dengan yang
lain. Setiap huruf memiliki ciri tersendiri, namun secara garis besar anatomi
huruf adalah sebagai berikut :
ASCENDER
: Stroke vertikal ke atas yang ditemukan pada huruf kecil yang membentang
di atas x-height dari jenis huruf tersebut.
- MEANLINE : batas atas dari huruf kecil pada suatu huruf, tetapi tidak termasuk ascender suatu huruf.
- X-HEIGHT : Tinggi utama huruf kecil, khususnya x huruf kecil, tidak termasuk ascenders dan descenders.
- BASELINE : Garis tak terlihat di mana suatu huruf didudukan, atau batas bawah suatu huruf tanpa descender.
- DESCENDER : Sebuah stroke vertikal ke bawah yang ditemukan pada huruf kecil yang memanjang di bawah baseline.
Bentuk huruf
Setiap individu huruf, angka, dan tanda baca dalam
tipografi disebut sebagai character. Seluruh character secara optis rata dengan
baseline. Tinggi dari badan huruf kecil secara optis rata dengan x-height.
Setiap character huruf besar ataupun kecil memiliki batang (stem) yang pada
bagian ujung-ujungnya dapat ditemukan beberapa garis akhir sebagai penutup yang
disebut terminal. Pada dasarnya setiap huruf terdiri dari kombinasi berbagai
guratan garis (strokes) yang terbagi menjadi dua, yaitu guratan garis dasar (basic stroke) dan
guratan garis sekunder (secondary stroke).
Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar
yang mendominasi struktur huruf dalam alphabet dapat dibagi menjadi 4 kelompok
besar, yaitu :
1. Kelompok garis tegak datar : E, F, H, I, L, T
2. Kelompok garis tegak miring : A, K, M, N, V, Z, X, Y, W
3. Kelompok garis tegak lengkung : B, D, G, J, P, R, U
4. Kelompok garis lengkung : C, O, Q, S
Sedangkan, apabila ditinjau dari jenis huruf dan keunikan didalamnya,
dapat dibedakan menjadi 5 kelompok, yaitu :
- Huruf tidak berkait (Sans Serif)
·
Tidak memiliki kait (hook/terminal) hanya tangkai dan
batang saja.
·
Ujungnya berbentuk tajam atau tumpul.
·
Sifatnya kurang formal dan sederhana.
·
Sangat mudah dibaca.
·
Contoh : Arial,
avant grade, MS sans Serif, dll.
- Huruf berkait (Serif)
·
Memiliki terminal
·
Sifatnya formal, elegan, mewah, anggun.
·
Kurang mudah dibaca.
·
Contoh : Times New Roman, Garamond, MS Serif.
- Huruf tulis (Script)
·
Setiap huruf terkait seperti tulisan tangan atau tegak
bersambung
·
Sifatnya anggun, eksklusif, romantic, tradisional.
·
Sulit dibaca jika terlalu kecil dan banyak.
·
Contoh : Shelley allegro, Bradley hand, lucida
handwriting, dll.
- Huruf dekoratif
·
Setiap huruf nya dibuat secara detail dan komplit.
·
Sifatnya mewah, bebas, anggun, tradisional, istimewa.
·
Sangat sulit dibaca, gunakan hanya sebagai alternative
drop cap.
·
Contoh : English, Augsburger initial, dll.
- Huruf monospace
·
Identik dengan serif atau sans serif tapi jarak anatr
huruf disamakan.
·
Sifatnya formal, sederhana, futuristic, kaku.
·
Mudah dibaca tetapi kurang rapi.
·
Contoh : Courier.
Huruf memiliki dua ruang dasar bila ditinjau dalam
hukum persepsi dari teori Gestalt, yaitu figure dan graund. Apabila kita
menelaah keberadaan ruang negative dari seluruh huruf maka secara garis besar
dapat di pecah menjadi tiga kelompok, yaitu :
- Ruang negative bersudut lengkung : B, C, D, G, O, P, Q, R, S, U
- Ruang negative bersudut persegi empat : E, F, H, I, L, T
- Ruang negative bersudut persegi tiga : A, K, M, N, V, W, X, Y, Z,
Perhitungan tinggi fisik huruf
memiliki azas optikal-matematis, dalam pengertian bahwa dalam perhitungan
angka, beberapa huruf dalam alfabet memiliki tinggi yang berbeda-beda, namun
secara optis keseluruhan huruf tersebut terlihat sama tinggi. Huruf yang
memiliki bentuk lengkung dan segitiga lancip pada bagian teratas atau terbawah
dari badan huruf akan memiliki bidang lebih dibandingkan dengan huruf yang
memiliki bentuk datar. Apabila beberapa huruf tersebut dicetak secara
berdampingan akan tercapai kesamaan tinggi secara optis. Dalam kaitannya
anatomi font maka ada beberapa istilah didalamnya, yaitu :
- ARM : Sebuah stroke horisontal tidak terhubung pada satu atau kedua ujungnya pada huruf.
- STEM : Sebuah vertikal stroke utama (tiang utama) pada huruf.
- OUNTER : Sepenuhnya atau sebagian tertutup ruang dalam huruf.
- STROKE (Diagonal Stroke) : Sebuah stroke miring pada huruf.
- SHOULDER : Sebuah stroke melengkung yang berasal dari batang huruf.
- APEX : sebuah titik puncak dari sebuah huruf, biasanya terdapat di huruf capital ‘A’.
- SPINE : Sebuah proyeksi kecil dari stroke melengkung pada huruf.
- BOWL : Sebuah stroke melengkung yang membungkus counter huruf.
- EAR : Sebuah stroke kecil proyeksi dari mangkuk kanan atas dari beberapa huruf ‘g’ kecil.
- EYE : Sebuah ruang tertutup yang mengacu dan berbentuk seperti mata.
- SERIF : “Kaki” atau non-struktural rincian di ujung beberapa stroke pada huruf.
- BRACKET : sebuah siku segitiga dari kaki-kaki pada ujung beberapa stroke pada huruf.
- CROSSBAR : Sebuah stroke horizontal yang jadi penyangga atau penghubung suatu huruf.
- TAIL : Sebuah stroke menurun, sering dekoratif yang menjadi ekor pada suatu huruf.
- LOOP : Counter tertutup atau sebagian tertutup di bawah baseline yang menjadi bagian bawah huruf kecil ‘g’.
- LINK : Sebuah stroke yang menghubungkan mangkuk atas dan bawah ganda pada huruf kecil ‘g’.
- LEG : Sebuah lengan kaki yang terdapat pada kemiringan huruf diatas kaki-kakinya yang terpasang di satu ujung dan ujung lain.
- FOOT : Sebuah kaki yang menumpu dari lengan kaki pada kemiringan suatu huruf yang terpasang di satu ujung dan ujung lain.
Penggunaan Jenis huruf (typeface)
dan huruf (font) sering berkaitan, bagaimanapun, jenis huruf adalah perancangan
karakter yang dipersatukan oleh sebuah kesamaan poperti secara visual, sementara
itu font adalah satu perangkat lengkap karakter dari tiap pembuatan desain
seseorang, ukuran, bentuk, atau tipe corak.
Jika Kita mencoba untuk membedakan
Helvetica dari Times Romawi, perbedaannya jelas. Dalam kasus lain, namun –
khususnya antara desain teks yang memiliki karakteristik yang sama – perbedaan
itu dapat halus dan sulit bagi mata yang kurang berpengalaman untuk melihat.
Salah satu langkah penting dalam pelatihan mata Kita untuk melihat detail yang
menetapkan satu desain terpisah dari yang lain adalah untuk memeriksa anatomi
karakter yang membentuk alfabet.
PENUTUP
Kesimpulan
Huruf
merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar
dalam membangun sebuah kata atau kalimat. Rangkaian huruf dalam suatu kata atau
kalimat tidak saja dapat memberikan makna pada suatu objek / gagasan, tapi juga
bisa menyuarakan citra / kesan secara visual. Pengetahuan mengenai huruf dapat dipelajari dalam sebuah disiplin seni
yang disebut tipografi.
Seperti dalam profesi apa pun,
desainer jenis memiliki kosakata khusus untuk berbicara tentang bagian-bagian
yang berbeda dari huruf. Hal ini tidak perlu melakukan seluruh daftar ke
memori, namun membiasakan diri dengan istilah ini akan membuat lebih mudah
untuk berkomunikasi tentang tipografi dan karakteristik mereka. Ini juga akan
membantu mendidik mata Kita untuk mengenali struktur yang mendasari berbagai
desain dan perbedaan di antara mereka.
DAFTAR
PUSTAKA
Ir.Hakim Rustam, MT.IALI. 1996. Komunikasi Grafis . Jakarta: Bumi Aksara
Bill Gray. Petunjuk
Praktis Studio Gambar untuk seniman dan desain grafik. Bandung : Angkasa
BERITA
ACARA DISKUSI
Hari/Tanggal :
Rabu/ 30 Agustus 2017
Tempat :
Digilab ruang baca
Materi diskusi :
HURUF SEBAGAI PERANGKAT KOMUNIKASI VISUAL &
ANALISIS BENTUK HURUF
- Tujuan diskusi
Diskusi diadakan
oleh kelompok 1 bertujuan untuk mendapatkan dan berbagi informasi yang mendalam
sekitar materi yang dibahas dengan topik yang diberikan dosen mata kuliah DKV “
HURUF SEBAGAI PERANGKAT KOMUNIKASI VISUAL & ANALISIS BENTUK HURUF”.
- Mekanisme dan rancangan diskusi
Diskusi
direncanakan sesuai dengan kesepakatan kelompok, dilaksanankan di waktu luang
masing-masing anggota, bertempat di digilab ruang baca.
- Hal-hal yang berkembang dalam diskusi
Pembicaraan
dimulai dengan membahas tentang huruf yang berperan dalam komunikasi visual,
kemudian anatomi huruf, dan mencari beberapa buku yang ada di digilab yang
mendukung proses diskusi kelompok. Walaupun buku yang berhubungan dengan materi
tidak banyak yang di temukan, kelompok kami juga mengambil bahan dari internet.
- Simpulan
Dari hasil yang telah kami diskusikan, dan dari
perbincangan oleh kelompok satu, kami menyimpulkan bahwa Huruf merupakan bagian
terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar dalam membangun
sebuah kata atau kalimat. Rangkaian huruf dalam suatu kata atau kalimat tidak
saja dapat memberikan makna pada suatu objek / gagasan, tapi juga bisa
menyuarakan citra / kesan secara visual. Pengetahuan mengenai huruf dapat dipelajari dalam sebuah disiplin seni
yang disebut tipografi.
Komentar